KegiatanBelajar 3. Fungsi Karya Seni Rupa A. Kesenian dan Kebudayaan Franz Boas (1955) pada kata pengantarnya di buku Primitive Art, menyatakan bahwa. di dunia ini tidak ada suatu masyarakat yang tidak. menyisihkan sebagian waktunya untuk memenuhi kepuasan akan rasa keindahan. dalammenganalisis karya seni seni rupa, teori Peirce segi tiga makna (triangle meaning ) yang terdiri atas sign (tanda), object (objek), dan interpretant (interpretan), sebagai salah satu teo ri Acaraini juga sengaja diadakan di pinggir sungai Cisadane untuk menghidupkan kembali gairah dan semangat masyarakat - Megapolitan - Okezone Megapolitan Vay Tiền Nhanh. BAB 8 ANALISIS KARYA SENI BUDAYA NUSANTARA MENGANALISIS SENI BUDAYA NUSANTARA 1. Menganalisis karya seni rupa nusantara Berikut disajikan hasil analisis dari karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi a. analisis karya seni rupa dua dimensi menganalisis bisa dengan melihat aspek pengamatan berupa unsur yang menonjol, objek yang tampak, makna simboliknya serta perpaduan warna. b. analisis karya seni rupa tiga dimensi ada tiga analisis karya seni rupa tiga dimesi 1. analisis seni patung Contohnya patung pancoran. Patung tersebut merupakan patung pancoran dijakarta, patung tersebut merupakan salah satu karya patung modern. Gaya pembuatannya sudah modern. Jika dizaman dahulu karakteristiknya dibuat untuk menghotmati dewa. Dizaman sekarang, seni patung sering diciptakan untuk hiasan, penciptaannya lebih bebas dan bervariasi. Seni patung diciptakan untuk dinikmati nilai keindahan bentuknya. 2. analisis seni kriya Seni kriya merupakan seni yang dibuat dengan ketrampilan tangan atau kerajinan tangan. Bentuk karyannya bisa sebuah karya dari bahan tanah, batu, kayu, logam ataupun kain. Seni kriya yang diciptakan tujuannya sebagai benda pakai, pada umumnya diciptakan mengutamakan fungsinya. Sedangkan seni kriya yang dibuat berupa benda hias, hiasannya sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan. Seni kriya juga ada yang dibuat berupa benda mainan, biasanya dibuat untuk sebagai alat permainan contohnya seperti kerajinan layang layang, kelereng, dan lain sebagainya. 3. analisis seni arsitektur Seni arsitektur merupakan karya seni yang merancang suatu bentuk dari bangunan. Didalam seni arsitektur estetika tersebut berkaitan dengan segala yang visual seperti volume, massa, elemen garis, permukaan, dan lain sebagainnya. Selain itu juga memakai prinsip harmoni, seperti komposisi. Contohnya gedung bank indonesia yogyakarta. Hasil rancangan arsitek hulswitt dan cuypers, didalam bangunan menampilkan aura kemegahan arsitektural bergaya eropa. 2. Menganalisis Karya Seni Musik Nusantara Didalam kegiatan analisis seni musik nusantara diperdalam beberapa faktor yang membentuk suatu karya seni disajikan bentuk analisis musik nusantara a. Analisis simbol musik Langkah awal dalam menganalisis musik yaitu melihat simbol musik seperti partitur,tablatur dan simbol lainnya. -Partitur merupakan tulisan yang yang digunakan oleh musisi untuk menyampaikan atau menyimpan nada-nada. -Tablatur adalah tulisan untuk membantu pemain gitar dan piano dalam bermain musik. b. Analisis Musik Nusantara Berikut disajikan analisis musik yang ada dinusantara 1 Analisis lagu daerah Lagu daerah merupakan lagu yang lahir karena budaya setempat yang bersifat turun temurun dan analisis dari makna lagu daerah Ø Manuk dadali Hasil analisis isi lagu ini berisi tentang keperkasaan manuk dadali alias burung garuda. Ø Ampar-ampar pisang Hasil analisis isi lagu ini dibuat serta digunakan untuk menakuti anak-anak yang suka mencuri pisang. Ø Angin mamiri Hasil dari analisis lagu ini maknanya yaitu angin bertiup yang membawa kesejukan dan pesan untuk menyampaikan kerinduan kepada orang yang disayang. 2 Analisis lagu perjuangan Contoh hasil analisis dari makna lagu perjuangan Ø Bangun Pemudi-Pemuda Lagu ini bisa membuat kita lebih bersemangat dalam melaksanakan kewajiaban kita, Baik sebagai pelajar,pekerja,kepala rumah tangga dll Ø Syukur Lagu ini bercerita tentang rasa syukur yang syahdu dari seorang anak bangsa yang merasa sangat beruntung telah dilahirkan di pun bersyukur kepada Tuhan atas nikmat yang sudah dikaruniakan didalam hidupnya. Ø Bagimu Negri Lagu bagimu negeri ini mengingatkan kita tentang komitmen anak anak bangsa untuk berjuang sepenuh hati demi kesejahteraan bertema nasionalis dan menyentuh 3 Analisis Lagu Keroncong Musik kroncong merupakan musik yang didominasi alat musik Ukulele. Karya karya musik kroncong yang terkenal sebagai berikut Mengapa kau menangis lagi, Kharizal khaidir, Rayuan pulau kelapa, Waljinah, Sabda alam, Wiwiek sumbogo 4 Analisis musik Jazz Dianalisa musik jazz merupakan aliran musik yang penuh dengan improvisasi dan rytme yang sinkop, beat yang mantap , warna musik yang berbeda dan menunjukan musik yang khas. Kekhasan musik jazz dapat dilihat dari berikut a. Ritme Ritme dalam musik jazz dijadikan kekuatan yang digunakan untuk membangun ini dipengaruhi dari alkulturasi musik tribal dan afrika yang kaya akan pola ritmik dan memiliki ritmik yang sangat ritmik yang perlu diketahui dalam melakukan improvisasi Time feel ketukan yang dilakukan tepat dengan birama atau bisa disebut On-Beat/DownBeat A-head ketukan yang dilakukan tidak persis tepat pada hitungan tetapi terjadi percepatan hitungan. Swingfeel mengetuk birama dengan merasakan triplet Sinkop ketukan yang dilakukan tepat pada hitungan gantung disebut juga Up-Beat Laying back ketukan yang dilakukan tidak persis tepat pada hitungan tetapi terjadi penundaan hitungan. b. Akar jazz,Ragtime,dan Blues Awalnya gaya jazz adalah style ragtime,the king of ragtime adalah scott joplin1868-1917.Gaya blues memengaruhi perkembangan irama rock and roll dan soul. 3. Menganalisis seni tari nusantara a. Analisis symbol tari 1 Mengamati simbol dalam gerak Gerak tari bisa kita analisis misalnya pada gerak memanah dalam tari Beksa Panah dari Kalimantan selatan, gerak ini memiliki kesamaan antara gerak dalam tari dengan gerak yang sebenarnya. Atau jika kita analisis Tari Kandangan dari Jawa Barat, terdapat ciri khas tarian tersebut yang dilakukan untuk keperluan estetis tari dan tidak terkait dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, gerak Alung Soder adalah gerak murni. 2 Mengamati symbol dalam busana Busana tari Nusantara sangat beragam, busana tari disini dapat di analisis. Contohnya Tari Gawil dari Jawa Barat, busana yang dipakai yaitu jenis busana bangsawan sunda pada abad ke-19. Simbol status kebangsawanan diperoleh dari motif, kain, model jas, dan tutup kepala serta aksesoris busana kalung rantai dan kancing mas yang hanya dipakai oleh bangsawan sunda. b. Analisis Bentuk Penampilan Tari 1 Menganalisa Tari Tradisional yang ditampilkan oleh Penari Tunggal. Jenis tari tradisional di Indonesia bisa diamati dari bagaimana tari itu ditampilkan oleh seorang penari, tentu saja disebut tari tunggal. Misalnya, Tari Topeng Klana, dalam Topeng Cirebon menarikan tokoh Klana dalam Cerita Panji. Tari Tunggal juga bisa ditampilkan dengan berkelompok. 2 Mengamati Tari Tradisional yang ditampilkan secara berpasangan Tari berpasangan adalah tarian yang dibawakan oleh 2 orang penari, yang gerakannya saling mengisi. Tari berpasangan juga bisa ditampilkan berkelompok, akan tetapi jumlahnya harus genap. 3 Menganalisa Tari Tradisional Berkelompok. Tarian ini bisa dibawakan oleh beberapa penari yang melakukan gerakan yang sama dan jumlah penari lebih dari 2. c. Analisis fungsi seni tari Menganalisis tari berdasarkan fungsi seni antara lain 1 Tari sebagai sarana upacara fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Ciri – ciri tari untuk upacara antara lain diselenggarakan pada tempat dan waktu tertentu, bersifat sacral dan magis, ada sesaji, dilaksanakan di tempat terbuka dan massal, hidup dan berkembang dalam tradisi yang kuat sebagai sarana untuk persembahan, sebagai sarana memuja dewa, bersifat kebersamaan dan berulang ulang, yang datang dianggap peserta upacara bukan penonton , ditarikan oleh penari yang terpilih dan dianggap suci, gerak tari imitatif, meniru gerak - gerik alam sekitar, ungkapan gerak mirip ekspresi kehendak jiwa penarinya. 2 Tari sebagai sarana hiburan salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan ini untuk konsumsi public. contoh tari hiburan tari tayub jatim, jateng, ketuk tilu jabar, gandrung banyuwangi, jogged bumbung bali, serampang dua belas Sumatra, tari sekar putrid, ratu graheni 3 Tari sebagai sarana pergaulan Dalam hal ini tari memiliki fungsi pergaulan antara sesame manusia .contoh tari ketuk tilu, jaipongan, maengket Sulawesi tari tujuah lompat Maluku 4 Tari sebagai penyalur terapi Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat masyarakat daerah timur jenis tarian ini menjadi pantangan karena adanya rasa tidak sampai hati. 5 Tari sebagai media pendidikan Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai – nilai keindahan dan keluhuran karena seni tari dapat mengasah perasaan seseorang 6 Tari sebagai pertunjukkan tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas. 7 Tari sebagai media katarsis Katarsis berarti pembersihan tari sebagai media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas penghayatan karena itu, biasanya jtari ini dilakukan oleh seniman yang seorang guru pun bisa melakukannya asal dia mau berlatih dengan kesungguhan, konsentrasi yang penuh, berani dan memiliki kekayaan imajinasi. Selain memiliki beberapa fungsi tersebut, seni tari juga memiliki peranan yang sama seperti seni – seni lainnya, yaitu tari sebagai media ekspresi, komunikasi, berpikir kreatif dan mengembangkan bakat. 4. Analisis seni teater nusantara Dalam mengidentifikasi karya seni, termasuk seni teater, paling tidak anda mengetahui nama karya seni teater tersebut, mengetahui ciri-ciri karya tersebut, dan memahami berbagai hal yang bersangkutan dengan karya tersebut. Karya seni teater yang tersebar di Nusantara ini dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu seni teater tradisional dan seni teater nontradisional. Untuk lebih memahami tentang hal tersebut, mari kita pelajari uraian berikut dengan saksama. a. Pengertian Karya Seni Teater Nusantara Karya seni teater Nusantara dapat diartikan sebagai seni teater yang tumbuh subur di daerah-daerah seluruh Nusantara. Seni teater Nusantara tumbuh seiring dengan tingkat perkembangan masyarakat di daerah setempat yang memiliki berbagai corak dan keunikan yang khas. Karena teater daerah memiliki peran yang sangat berarti dalam perkembangan seni teater Nusantara, sudah sewajarnya kita harus benar-benar menunjukkan sikap apresiatif terhadap seni teater daerah. Mengapa dikatakan demikian? Karena seni teater daerah merupakan bagian yang tidak akan terpisahkan dari teater Nusantara. Apabila kita buat klasifikasi secara umum, seni teater Nusantara melingkupi teater daerah tradisional dan teater nontradisional. Sebenarnya perbedaan di antara keduanya terdapat pada bentuk keterikatannya. Jika teater tradisional masih terikat pada aturan tradisi daerah masing-masing, teater nontradisional sudah melepaskan diri dari ikatan tersebut. Apa saja bentuk keterikatan teater tradisional terhadap tradisi tersebut? Bentuk keterikatan tersebut dapat kita lihat dalam hal kostum, panggung, jalinan lakon, dan jumlah pemainnya. b. Ragam Pertunjukan Seni Teater Nusantara Seni teater Nusantara berasal dari teater daerah tradisional dan nontradisional, seni teater Nusantara pasti sangat beragam. Keberagaman tersebut dapat kita jumpai di berbagai pelosok daerah di seluruh Nusantara. Kebergaman ini bukan menjadi sebuah perbedaan yang akan memecah bangsa ini, justru keberagaman inilah yang akan menjadi perekat kebudayaan sehingga bangsa ini akan tetap bersatu dalam keberagaman. Apa saja pertunjukan seni teater Nusantara itu? Berikut ini akan dipaparkan berbagai seni pertunjukan seni teater, baik yang tradisional maupun nontradisional. 1 Seni Teater Tradisional Ø Randai Istilah Randai ini berasal dari daerah Minang-kabau. Randai merupakan salah satu jenis teater yang dilakukan dalam sebuah arena. Arena bermainnya seperti lingkaran. Posisi penonton dalam menyaksikan pertunjukan ini pun meling-kar. Begitu juga dengan pemainnya yang menyuguhkan berbagai gerak gelombang gerak tari dengan pola pencak silat tradisional daerah Minangkabau yang berformasi lingkaran. Seluruh adegan dalam pertunjukan ini disajikan dalam arena yang melingkar. Ø Wayang Orang Sebuah keberagaman, itulah yang menjadi ciri khas teater Nusantara. Inilah seni teater tradisional yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wayang orang disajikan dalam bentuk tarian. Pementasan wayang orang ini bisanya mengambil kisah Mahabarata dan Ramayana. Ø Ketoprak Meskipun berasal dari daerah yang sama dengan wayang orang, yakni Jawa Tengah dan Yogyakarta, seni pertunjukan ketoprak ini memiliki ciri khas tersendiri. Ketoprak terdiri atas beberapa unsur, yaitu gamelan, dialog, kostum, panggung, gerak atau tarian, dan lakon atau sastra. Ketoprak dipertunjukkan dengan mengambil berbagai kisah dari cerita rakyat atau legenda dan Babad Tanah Jawi. Cerita Babad Tanah Jawi biasanya menceritakan kisah raja-raja Jawa dari zaman Hindu-Buddha sampai zaman Islam. Karena banyak meicerita-kan kehidupan raja masa lampau, setting yang digunakan dalam seni pertunjukan ketoprak pun berlatar belakang kerajaan Jawa. Ø Topeng Banjet Seni pertunjukan ini berasal dari daerah Jawa Barat, khususnya Kabupaten Kerawang. Unsur pokok seni pertunjukan ini adalah pelawak yang bermain komedi ringan. Selain-unsur tersebut, seni topeng banjet ini memiliki unsur artistik yang memesona yaitu penampilan tarian dan nyanyian. Ø Mamanda Mamanda Kalimantan Selatan memiliki seni pertunjukan yang sangat unik. Keunikan seni Mamanda ini terletak dalam gemerlapnya busana para pemainnya dan suguhan peratatan permainan yang sugestif. Biasanya, alat musik yang digunakan adalah gendang dan biola. Seni pertunjukan ini bisa disejajarkan dengan ketoprak karena mengambil kisah tentang kerajaan ataupun kehidupan rakyat biasa. 2 Seni Teater Nontradisional Seiring dengan perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan, pemikiran terhadap cara mengapresiasi karya seni, khususnya seni teater, terus mengalami perkembangan. Seni teater nontradisional merupakan bentuk perkembangan atau pembaharuan dari teater tradisional. Seperti halnya teater tradisional, teater nontradisional pun banyak menyampaikan nilai-nilai moralitas. c. Analisis symbol dalam teater Pada saat menganalisis symbol teater ada beberapa symbol yaitu visual, verbal, dan auditif 1 Symbol visual Adalah symbol yang Nampak dari penglihatan penonton meliputi seluruh wujud bentuk dan warna termasuk tubuh para pemain 2 Symbol verbal Adalah symbol yang diungkapkan melalui kata –kata baik oleh para pemain, narrator maupun dalang. Kata kata para pemain baik melalui dialog maupun monolog, ataupun narasi yang dibacakan narrator maupun dalang adalah symbol. 3 Symbol auditif Adalah symbol yang berbunyi atau symbol yang ditimbulkan oleh bunyi. Setipa bunyi memiliki arti dan setiap nada senantiasa punya makna dalam pertunjukkan teater d. Analisis ragam tehnik pengungkapan gagasan teater Hasil analisis mengenai ragam tehnik ungkapan simbolik dalam teater antara lain sebagai berikut 1 Penggarap menghadirkan benda – benda yang khas dan dapat mewakili sebuah suasana/ tempat 2 Penggarap juga bisa mewakili dengan cara instan yaitu foto tempat 3 Suasana bisa terbentuk ditambah pemberian media lain diantaranya system pencahayaan, warna, kostum e. Analisis kreasi naskah drama teater Hasil analisis naskah drama dapat diungkapkan melalui idiom kata, diksi serta gaya bahasa 1 Gaya bahasa berupa tehnik pengolahan bahasa oleh pengarang dalam upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah. Pengolahan bahasa harus di dukung oleh diksi pemilihan kata yang tepat 2 Diksi pemilihan kata berupa pemilihan kata kebahasaan . kata – kata dalam drama harus dipilih sedemikian rupa sehingga terungkap semua gagasan dan perasaan pengarang serta mudah diterima oleh penonton atau pendengar 3 Idiom berupa gabungan kata yang memiliki makna bukan makna dari unsur kata – kata pembentuknya. Artinya ungkapan memiliki makna baru setelah dua kata atau lebih menyatu. Idiom dapat dibentuk dari gabungan kata yangdapat digunakan sebagai penggambaran makna yang ingin diungkapkan. BAB 9 EVALUASI KARYA SENI BUDAYA 1. Langkah – langkah evaluasi karya seni budaya nusantara Seni budaya perlu kita evaluasi untuk mengukur nilai seni yang tercipta lalu memberi kritik membangun pada karya yang sedang diobservasi. Adapun langkah - langkah mengevaluasi karya seni budaya sebagai berikut a. Membandingkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai. b. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang dikritisi. c. Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. d. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi sudut pandang tertentu yang melatarbelakanginya. e. Carilah contoh gambar karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi, cobalah menulis kritik karya-karya tersebut. f. Gunakan langkah – langkah kritik secara bertahap mulai dari mendiskripsikan hingga menilai atau mengevaluasi. 2. Mengkritik karya seni budaya nusantara Setelah kita tahu cara mengevaluasi karya seni, maka sekarang kita mengkritik karya seni budaya nusantara. Tapi apa itu kritik seni, jika belum tahu simak pemaparan berikut. a. Pengertian kritik seni Kritik seni itu merupakan sebuah aktivitas yang berusaha memberikan tanggapan terhadap karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Perlu diketahui bahwasanya hasil kritikan yang disampaikan oleh seorang ritikus ternama dapat mempengaruhi kualitas sebuah karya bahkan bisa berpengaruh pada harga jual karya tersebut. b. Kritikus seni Kritikus seni budaya, saat melaksanakan kritik berlandaskan hal-hal berikut. 1 Menguasai penerapan metode kritik yang tepat 2 Menguasai media kritik kebahasaan yang efektif dan komunikatif. 3 Pengalaman yang cukup dalam materi kritik 4 Keilmuan dan pengetahuan yang relevan c. Fungsi kritik Fungsi utama kritik seni, yaitu sebagai langkah menjembatani antara presepsi dan apresiasi karya seni rupa. Maksudnya menjembatani antara seniman, karya, dengan penikmat seni. Kritik seni juga berusaha melakukan analisa, mengupas, dan mampu memudahkan seniman dan penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni. 3. Jenis - jenis kritik seni a. Kritik jurnalistikTipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan maalah. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. b. Kritik pedagogikDiterapkan dalam kegiatan proses belaar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Tujuannya mengembangkan bakat dan potensi artistik estetik c. Kritik ilmiahPengkajian nilai seni secara meluas, mendalam, dan sistematis baik dalam menganalisis maupun kaji banding kesejarahan critical judgment d. Kritik polpulerDi tulis oleh sebagian besar penulis tidak menuntut keahlian kritis. 4. Pendekatan kritik seni Pendekatan yang umum digunakan dalam kritik seni terdiri dari pendekatan formalistik, instrumentalistik, dan ekspresivistik. Pendekatan dapat diartikan dasar pijakan kritikus dalam menyusun kerangka berpikirnya atau caranya menyajikan kritik. a. Formalistik. Pendekatan kritik ini berasumsi bahwa kehidupan seni memiliki kehidupanya sendiri, lepas dari kehidupan nyata sehari-hari. Kritik jenis ini cenderung menuntut kesempurnaan karya seni yang dibahas. Kriteria yang digunakan adalah tatanan yang terpadu integratif antar unsur formal atau unsur dasar pembangun karya seni bunyi dengan menghindari unsur estetis yang tidak relevan, seperti deskripsi sosial, kesejarahan dan lain-lain. Bangun, 2011 56-57. Instrumentalistik. Pendekatan kritik yang menganggap seni sebagai sarana atau instrumen untuk mengembangkan tujuan tertentu seperti moral, politik, atau psikologi. Pada pendekatan ini, karya seni dianggap sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Karya seni bukan terletak pada bagaimana penyajiannya tetapi apa dampak dari karya tersebut bagi kehidupan masyarakat. Di sini, nilai seni ini terletak pada kegunaanya. Ekspresivistik. Pendekatan kritik ini menganggap karya seni sebagai rekaman perasaan yang diekspresikan penggubahnya. Jadi, karya seni ditempatkan sebagai sarana komunikasi. Kritikus yang menggunakan pendekatan ini melakukan aktivitas kritik berdasakan pengalaman pencipta suatu karya seni dengan tetap memperhatikan aspek teknis dalam penyajian gagasan sebagai pendukung emosi penciptanya. 5. Evaluasi kritik seni budaya 1 Evaluasi Seni tari 1 Pengertian kritik tari Istilah kritik itu berasal dari bahasa Yunani, yaitu berasal dari kata krites kata benda yang bersumber dari kata “Kriterion” yaitu kriteria, sehingga kata itu diartikan sebagai kriteria atau dasar penilaian. Dengan demikian kita memberikan kritik itu harus memiliki dasar kriteria sebagai acuan. Kritik tari diperlukan oleh koreografer sebagai bagian dari sebuah evaluasi untuk meningkatkan kualitas kreativitas koreografinya, karena kritik adalah tanda penghargaan audiens terhadap proses kreatifnya. Tujuan utama dari kritik adalah meningkatkan pengertian dan kenikmatan yang diberikan oleh karya seni, melalui pengkajian penelaahan yang mendalam tentang sebab-sebab kenikmatan dirasakan oleh nikmat karya seni. Seorang kritikus tari akan memberikan pandangan yang rinci disertai argumen cerdas dalam mengevaluasi karya tari, memberikan pemahaman kepada masyarakat umum mengenai nilai-nilai estetis yang ada pada sebuah karya. Dengan demikian kritik yang baik bersifat membangun, memberi evaluasi sekaligus memberi motivasi. Pengertian kritik menurut beberapa tokoh antara lain R. C. Kwant dalam bukunya “Mens en Kritiek” Manusia dan Kritik mengartikan, Kritik adalah penilaian atas kenyataan yang dihadapi dalm sorotan norma atau kritik adalah penilaian atas nilai yang intesubjektif Sudarminto, 1884. William Henry Hudson dalam bukunya An Introduction to The Study of Literature menyebutkan “Kritik dalam arti yang tajam adalah penghakiman” Kritik tari sebuah disiplin kritik memiliki pengertian tidak jauh berbada dengan pengertian kritik pada umumnya. Beberapa ahli telah mendeskripsikan pengertian kritik sebagai berikut Edi Sedyawati, bahwa kritik menjadi bagian yang tumbuh secara beriringan untuk meningkatkan proses kreatif. Artinya kritik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas karya tari koreogafi. Edy Sedyawati memahami kritik tari sebagai sebuah upaya yang mengarahkan disiplin kritik untuk memberikan motivasi, rangsangan, dan sekaligus sebagai sarana meningkatkan mutu koreogrfi. Bagong Kussudiardjo, sebagai berikut Kritik tari adalah memberikan jalan untuk lebih lancer memajukan serta meningkatkan nilai seninya, juga mengingatkan kesalahan yang dibuat oleh seorang penari, pencipta tari, dan ahlil tari. Humardani memahami kritik sebagai sebuah penelitian mengenai bermacam-macam gejala dari berbagai sudut terhadap kerya atau kekaryaan seni dalam kehidupan seni. Usaha sebuah kritik adalah membuka jalan untuk memahami dan menentukan, atau mendudukan mana yang seharusnya terjadi dalam penyajian sebuah kerya seni secara bertanggung jawab. 2 Fungsi kritik tari Fungsi kritik tari sangat penting dalam dunia pendidikan seni tari. Fungsi utama kritik adalah untuk menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya tari, antara penari dan penikmat tari. Komunikasi antara karya tari yang disajikan kepada penikmat tari akan membuahkan interaksi timbal-balik antara keduanya. Bagi penari, kritik memiliki fungsi untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan pada karya seninya. Sedangkan bagi apresiastor atau penikmat tari, kritik tari akan membantu mereka untuk memahami karya, meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya tari yang berkualitas. Secara umum fungsi kritik tari adalah sebagai berikut. Mengenalkan karya tari kepada masyarakat atau media informasi bagi publik Media komunikasi antara seniman, kritikus dan pembaca. Untuk evaluasi diri bagi pencipta karya seni. Media peningkatan kualitas produk karya tari Tujuan kritik Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai kapasitas menghargai kreativitas artistickyang sangat beragam. Mengapresiasikan dengan baik karya seni yang eksis di berbagai tempat dan zaman. Beberapa tujuan dalam kritik tari antara lain sebagai berikut. Memberikan laporan ulasan peristiwa pertunjukan. Memberikan penilaian dan tanggapan terhadap karya yang dipentaskan. Memberikan bahan evaluasi dan masukan posistif terhadap karya seniman tari. Dasar evaluasi guna meningkatkan kualitas karyanya. Memberikan informasi tentang kelebihan dan kelemahan karya yang dibuat seniman. Mendorong masyarakat penikmat untuk mengapresiasi karya seni secara lebih baik 3 Cara menuliskan kritik tari Kritik tari adalah kegiatan memberikan apresiasi terhadap karya tari dengan cara menuliskan kembali peristiwa pertunjukan seni tari yang sudah dilakukaan atau memberikan komentar terhadap perkembangan peristiwa seni tari pada saat itu. Isi dalam kritik tari dapat berupa deksripsi kejadian pertunjukan, komentar, dan penilaian dari subjek yang melakukan kritik. Cara Menulis Kritik ada beberapa tahap antara lain Tahap pertama adalah menuliskan/mendeskripsikan bagian dari tari yang paling mengesankan. Bagaimana keistimewaan gerak tersebut dan bagaimana pula teman kalian melakukannya. Tahap kedua adalah menganalisis gerakannya dengan memberikan argumen yang jernih mengenai keunggulan maupun kelemahan tari atas dasar konsep estetis wiraga, wirama, wirasa serta konsep etis dari budaya penyangga tarinya. Tahap ketiga, adalah mengevaluasi tarinya, berarti mengemukakan sikap kalian pada tari tersebut. Apabila menurut versi kalian ada yang perlu diperbaiki tunjukkan saranmu kepada temanmu bagian gerak yang mana yang perlu diperbaiki. Kritik secara verbal maupun tulisan biasanya ada unsur-unsur sebagai berikut Deskripsi dalam kritik tari adalah suatu penggambaran dengan kata-kata semua yang tersaji dalam karya tari yang ditampilkan. Penjelasan dasarnya tentang hal-hal yang tampak secara visual yang dapat membangun bayangan atau image bagi penikmat tari. Analisis formal merupakan tahapan berikutnya setelah deskripsi. Analisis formal mencoba menjelaskan objek yang dikritik dengan dukungan beberapa data yang tampak secara visual. Langkah analisis formal dilakukan dengan cara menganalisis secara visual kualitas unsur-unsurnya, dan menganalisis bagian demi bagian. Intepretasi adalah menafsirkan hal-hal yang terdapat di balik suatu karya tari, manfsirkan makna, pesan, atau nilai yang dikandungnya. Penafsiran dapat mengungkap hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan di balik struktur/bentuk psikologis, latar belakang sosial budaya, gagasan,abstraksi, kepercayaan, pengalaman senimannya. Penilaian dalam kritik tari berdasarkan atas deskripsi, analisis formal, dan intepretasi suatu karya tari dengan data-data visual maupun penjelasan-penjelasan tambahan dari seniman. Dalam kritik seni, ukuran penilaian dapat dilakukan secara general atau non general. 4 Wujud Kritik Tari Kritik dapat diperhatikan beradarkan dari wujud pengungkapannya, yaitu setidaknya ada dua antara lain sebagai berikut. Krtitik pra-predikatif, artinya kritik yang belum menemukan predikat yang kongkrit. Kritik pra-predikatif tidak dapat dikenali secara jelas, tetapi dapat dirasakan kehadirannya melalui sikap seseorang atau sekelompok orang. Kritik pra-predikatif merupakan sebuah sikap antara sadar dan tidak sadar mereaksi sesuatu dengan tindakan tertentu, seperti berdecak, atau menggaruk-garuk kepala tanda tidak setuju dengan pernyataan seseorang, dan berbagai bentuk lain. Pada intinya, kritik pra-predikatif dilontarkan dalam bentuk tindakan untuk mereaksi sesuatu, tidak terkecuali anggukan kepala tanda seseorang yang mengagumi penampilan seseorang. Kritik predikatif, yaitu kritik yang telah terwujud dalam media ungkap tertentu, bisa dalam bentuk wujud lisan kritik verbal dan kritik non-vebal, yaitu disampaikan melalui media tulis atau visual lainnya dalam setruktur tertentu. 5 Hasil Pengamatan Pertunjukan Tari Tulisan hasil pengamatan pertunjukan tari diantaranya berisi data-data yang terdiri atas Ø Judul / nama tarian Ø Penciptanya / koreografernya Ø Sinopsis Ø Jumlah penarinya Ø Rias dan kostum yang digunakan Ø Iringan yang digunakan internal/ eksternal Ø Bentuk dan setting panggung Ø Tata pencahayaan Ø Lamanya pementasan Ø Properti yang digunakan Ø Keunikan-keunikan yang dijumpai selama pertunjukan 2 Evaluasi seni musik 1 Pengertian kritik seni music Kritik musik adalah penganalisaan dan pengevaluasian suatu karya musik dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki karya tersebut. Kritik berasal berasal dari kata Yunani “Krinein” yang artinya memisahkan, merinci. Dalam melakukan kritik musik ada obyek yang dikritik dan ada orang yang mengkritik, yang disebut kritikus. Obyek yang dikritik dalam musik adalah karya musik yang sedang dicermati. Karya musik itu umumnya memiliki gagasan keindahan bunyi atau pesan yang ingin disampaikan oleh penciptanya. berdasakan pengalaman pencipta suatu karya seni dengan tetap memperhatikan aspek teknis dalam penyajian gagasan sebagai pendukung emosi penciptanya. 2 Fungsi kritik seni music Kritik menjadi jembatan komunikasi antara seniman yang selalu dituntut kreativitasnya dan pengamat yang sering mengalami hambatan dalam mengapresiasi karya seniman. Kritik musik itu dapat menambah pemahaman bagi pencipta, pelaku atau penyaji musik dan bagi masyarakat musik itu sendiri. Secara umum fungsi kritik musik adalah sebagai berikut Pengenalan karya musik dan memperluas wawasan masyarakat. Jembatan antara pencipta, penyaji, dan pendengar. Eevaluasi diri bagi pencipta dan penyaji musik. Pengembangan mutu karya musik. 3 Tujan Kritik Musik Menurut Sem C. Bangun tujuan kritik seni adalah evaluasi seni, apresiasi seni, dan pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif. Artinya, dengan adanya koreksi yang bersifat evaluasi atas karya dan penyajiannya oleh kritikus, masyarakat dan pelaku seni memiliki apresiasi terhadap karya musik. Dengan demikian diharapkan akan ada inovasi dan peningkatan mutu karya musik di masa yang akan datang. 4 Cara menuliskan kritik music Setelah mengetahui beberapa konsep kritik seni seperti diutarakan di atas. Ada 4 hal pokok dalam kegiatan penyajian yang sudah umum digunakan pada kritik seni yaitu deskripsi, analisis, interpretasi, dan evaluasi. Ø Pada bagian deskripsi, hal yang paling mendasar adalah penyajian fakta yang bersumber langsung dari karya musik yang dianalisis. Penyajian fakta ini berupa pernyataan elemen dan warna bunyi yang digunakan. Faktor-faktor pendukung penyajian juga termasuk bagian deskripsi. Pada tahap ini dinyatakan secara lengkap bagaimana elemen atau unsur-unsur tersebut diperlakukan dalam penyajian musik. Ø Analisis adalah uraian berupa penjelasan hal-hal yang penting dari unsur nada, melodi, harmoni, ritme, dan dinamika musik. Unsur-unsur tersebut dinyatakan pada bagian mana pentingnya dalam mendukung penuangan atau penyajian gagasan. Inilah tahap menyatakan mutu suatu karya musik berdasarkan analisis unsur-unsur penyajiannya. Pengetahuan teknis dan pengalaman musikal kritikus sangat diperlukan pada tahap ini. Ø Interpretasi. Dalam interpretasi dinyatakan pula bagaimana tingkat ketercapaian nilai artisitik suatu penyajian musik dengan gagasan serta maksud dari pertunjukan tersebut. Membandingkan dengan karya sejenis dapat menjadi faktor pertimbangan dalam tahap Kesemuanya itu dijabarkan dalam interpretasi. Tahap ini dapat dikatakan sebagai pendekatan induktif karena dimulai dari hal-hal yang ada dalam suatu karya musik, bukan dari hukum-hukum yang bersifat umum deduktif. Ø Evaluasi. Bagian akhir penyajian kritik adalah evaluasi. Inilah tahap yang cukup penting dalam kritik musik karena kritikus akan menyatakan pendapatnya atas penyajian suatu musik. Pendapat yang dimaksud bukan pendapat pribadi tanpa dasar. Dasar pernyataan dalam evaluasi adalah hasil dari deskripsi dan analisis yang ditunjang interpretasi. Pernyataan yang pokok dalam tahap evaluasi adalah kebaikan atau kegagalan suatu penyajian musik. Kebaikan atau kekurangan merupakan pertimbangan atas gagasan dengan ketercapaian dalam penyajian musik. Pernyataan kebaikan, berupa kelebihan-kelebihan yang ditemukan atau sebaliknya akan membangun pemahaman peningkatan penyajian karya musik. Penyajian kritik musik dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Penyajian secara tulisan disusun seperti urutan penyaian di atas. Pada awal tulisan perlu kiranya ditambahkan bagian pendahuluan. Dengan demikian penyajian kritik dalam bentuk tulisan meliputi Pendahuluan, Deskripsi, Analsis, Interpretasi, Evaluasi. Bagian pendahuluan berisi tentang identitas musik yang akan dikritisi, seperti nama penulis atau pencipta musiknya, judul karya, nama penyajinya dan lain-lain yang dianggap perlu untuk diketahui oleh pembaca. Dalam hal musik vokal, lirik lagu termasuk bagian yang tidak terpisahkan dalam analisis kritik musik. Lirik lagu karena berbasis bahasa maka dapat dianalsisis makna yang terkandung di dalamnya. Makna lirik lagu mencakup makna denotatif dan konotatif. C Evaluasi seni rupa 1 Pengertian kritik seni rupa Kritik seni adalah kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi juga dipergunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan dapat mempengaruhi penilaian ekonomis harga jual. 2 Fungsi kritik seni rupa Kritik karya seni rupa memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan maupun dunia seni rupa. Fungsi kritik seni rupa yang paling utama adalah menjembatani apresiasi dan persepsi artistik dan estetik karya seni rupa, antara perupa, karya dan juga penikmat seni. Komunikasi antara karya dengan penikmat seni akan menimbulkan timbal balik antara keduanya. Bagi perupa, fungsi kritik seni adalah untuk mendeteksi kelemahan, membangun kekurangan, serta mengupas kedalaman pada karya seninya. Sedangkan bagi penikmat seni, fungsi kritik seni adalah untuk membantu memahami karya, serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan terhadap karya yang berkualitas. 3 Cara menuliskan kritik seni rupa Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum sebagai berikut Ø Deskripsi adalah tahapan untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya, dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pengkritik harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pengkritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya. Ø Analisis form teateral adalah tahapan untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. Ø Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah yang dihadirkan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin banyak pula penafsiran karya yang dikritisinya. Ø Evaluasi atau penilaian merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. d. KRITIK SENI TEATER 1 Pengertian kritik teater Kritik dapat diartikan dengan ulasan, tulisan, tanggapan, penilaian, penghargaan, terhadap objek yang dikritik, yakni; karya seni, karya Teater. Karya Teater sebagai Objek, sumber, bahan kritik, dapat dilakukan melalui kegiatan apresiasi langsung dan tidak langsung. Apresiasi langsung, artinya menonton, menyaksikan pergelaran Teater di gedung pertunjukan. Adapun, apresiasi karya teater bersifat tidak langsung, dapat dilakukan dengan cara menonton, menyaksikan melalui pemutaran, siaran ulang karya Teater dalam bentuk rekaman video dan jejaring sosial media internet. Kritik dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam menanggapi sesuatu, yakni menilai, menghargai, karya Teater. Kritik terhadap karya Teater merupakan proses dan produk kreatif dari seseorang melalui kepekaan; seni dan intelektualnya. Kepekaan inilah, menjadi prasyarat untuk seseorang menjadi Kritikus. Kritikus adalah orang yang melakukan kritik, ulasan dalam bentuk tulisan dengan objektif, tidak memihak, bijaksana, dan bertanggujawab pada karya kritiknya. Menurut pendapat Jassin, “untuk menjadi kritikus harus ada bakat seniman sedikit banyaknya, sebab jiwa seniman hanya bisa dimengerti oleh orang yang juga mempunyai bakat seni. Syarat kedua ialah jiwa besar. Kritikus yang besar ialah kritikus berjiwa besar dan sudah bisa melepaskan diri dari nafsu dengki, iri hati, benci, dan ria dalam hubungan terhadap seseorang. Syarat ketiga ialah pengalaman. seorang kritikus harus bicara atas pengalaman, supaya pendapatnya tidak dogmatis, tetap, tidak boleh diubah lagi, tapi seperti kehidupan penuh dengan serba kemungkinan dan tidak pula segera menyalahkan , membenarkan tanpa lebih dahulu melihat soal dari segala sudut.” Seorang kritikus Teater dalam melakukan kritiknya, tugasnya, ia bekerja dengan menggunakan kepekaannya untuk mengetahui, menemukan, memaparkan, menjelaskan dan memahami karya Teater dalam bentuk simbol dan makna, nilai yang ditawarkan Sang Kreator terhadap penonton. Dalam melakukan kritik terhadap karya teater ada beberapa persyaratan sebagai unsur penting dalam membangun komunikasi kritik. Persyaratan yang di maksud dalam kritik seni, khususnya karya Teater meliputi kreator Teater– karya Teater– Pembaca Kritik. Kreator Teater, seniman, pembuat, pencipta teater disebut dengan Sutradara art director. Karya seni, adalah wujud,benda, bentuk karya seni yang mengandung nilai–nilai keindahan dan nilai pesan, makna diciptakan kreator seni melalui medium diungkapkan dalam bentuk simbol. Pembaca, apresiator, penikmat seni merupakan peryaratan yang tidak boleh dilupakan dalam kegiatan kritik. Kritik tanpa melibatkan unsur penonton adalah sia-sia. Karena seni hadir untuk dinikmati, dihayati dan dihargai oleh masyarakatnya bukan untuk diri sendiri. 2 Jenis kritik teater Kritik dalam karya Teater tidak dapat lepas dari sifat subjektif seorang penulis kritik, sehingga tidak mustahil kritik yang terjadi akan berkembang sikap menerima atau menolak. Kritik dalam karya seni dapat dibedakan Kritik konstruktif, artinya kritik dilakukan oleh kritikus teater berisi ulasan dan tanggapan tentang karya Teater dengan kecenderung bersifat optimis dan positif tidak menjatuhkan seniman dan membingungkan pembacanya. Kritik destruktif, artinya kritik dilakukan oleh kritikus teater berisi ulasan dan tanggapan tajam tentang karya Teater dengan kecenderung bersifat pesimis dan negative, kadangkala melemahkan semangat kreator seni. Saini KM. mengatakan kritik teater dapat dibagi dalam dua jenis ”kritik akademis dan kritik jurnalistik”. Kritik akademis biasanya dilakukan oleh orang-orang akademisi perguruan tinggi bersifat ilmiah akademik berupa hasil-hasil penelitian; skripsi, tesis, disertasi, dst. Kritik jurnalistik yakni kritik mass media dilakukan oleh kritikus seni dan para jurnalis, sebagaimana kita dapat temukan pada beberapa terbitan surat kabar, majalah, buletin dst. 3 Fungsi kritik teater Kritik hadir dan diterima di tengah-tengah masyarakat, karena kritik memberikan manfaat dan memiliki fungsi bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, antara lain; kreator seni, karya seni dan pembaca. Fungsi kritik dalam karya Teater dapat dikemukakan sebagai berikut. Fungsi sosial, artinya kritik yang ada dan dilakukan kritikus memberikan dampak pencitraan terhadap kritikus sendiri, terbina, terpeliharanya budaya menulis dan sekaligus mendorong munculnya kritikus-kritikus Teater. Fungsi apresiatif, artinya kritik dalam bentuk ulasan yang berbobot dan komunikatif menjadi media pembelajaran masyarakat dalam mendorong peningkatan apresiasi Karya seni sebagai objek apresiasi sekaligus subjek bagi pelakunya. Fungsi edukasi, artinya mengandung unsur pendidikan dan pembelajaran dari tidak tahu menjadi tahu bagi pembaca, penonton maupun bagi para pelakunya teater dalam memaknai dan mewarnai kehidupan ini agar hidup lebih optimis dan bergairah serta menempatkan manusia sebagai subjek di dalam mengejar suatu martabat manusia dengan lingkungannya. Fungsi prestasi, artinya sebagai ajang aktualisasi diri, eksistensi diri, penghargaaan diri melalui aktifitas dan kreativitas seni yang dikomunikasikan kepada penontonnya. Dengan kata lain bahwa fungsi prestasi dalam seni, yakni suatu penghargaan yang diberikan kepada seniman, kreator seni, pelaku seni, siswa atas kemampuannya berkreasi seni sebagai aktualisasi diri, pribadi siswa termasuk di dalamnya prestasi lembaga dan sekolah. 4 Cara menuliskan kritik teater Menulis kritik merupakan bagian dari proses kreatif dalam membuat tulisan, ulasan terkait objek yang dikritisi. Menulis kritik, kritik Teater merupakan hal terkait dengan kegiatan apresiasi. Apresiasi, dapat dipahami sebagai proses menikmati, menghargai, menilai suatu tontonan karya seni. Apresiasi lebih dalam dapat diartikan dengan melakukan kritik terhadap karya seni, karya Teater yang disajikan. Kritik terhadap karya teater dapat dilakukan melalui pendekatan pengamatan, evaluasi kritis terhadap beberapa aspek dan fungsi pertunjukan yang dihadirkan di atas unsur utama dalam seni pertunjukan dilengkapi dengan analisis sumber bacaan naskah dan referensi yang akan dijadikan sumber rujukan dalam menulis kritik. Kegiatan menilai, mengkritik, mengulas, membahas, sangat erat kaitannya dengan kemampuan seseorang dalam menelaah, menafsir, mengurai, menjelaskan dan menyimpulkan kelebihan dan kelemahan yang nampak dari unsur penting di dalam karyanya. Menilai karya seni, seni Teater secara ideal, harus memiliki pengetahun, pemahaman dan kepekaan seni yang tinggi. Hasil penilaian yang dilakukan harus objektif, tidak memihak, tidak arogansi gegabah, tidak menyinggung orang lain. Tetapi penilaian sebagai bagian dari kritik, harus dibangun rasa tanggungjawab untuk memekarkan seni, mendorong peningkatan kualitas seni dan mampu memperkaya pemahaman seni bagi kreator seni dan pembaca seni 0% found this document useful 0 votes11 views8 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes11 views8 pagesAnalisis Sejarah Budaya NusantaraJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

menganalisis karya seni budaya nusantara